Masih
hangat dalam ingatan kita, betapa masyarakat kebanyakan menjadi bingung dan
resah dengan adanya dua hari raya Idul Fitri 1432 H yang lalu. Lalu, apakah
hari raya kurban (Idul Adha) tahun 1432 H/ 2011 ini kita juga akan berbeda
dengan Saudi Arabia?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut kita akan melihat data hisab berikut:
Pada
sore hari tanggal 29 Zulkaidah 1432 bertepatan dengan tanggal 27 Oktober 2011,
ijtima’ (konjungsi) terjadi pada jam 02.57 WIB;
Data
penting untuk melihat 'hilal' di JAKARTA [106.45T 6.08S] pada hari Kamis, 27
Oktober 2011 (sumber: Mawaaqit 32 versi 97.05):
Matahari terbenam : 17:46:04
Azimut
: 257.09 derajat
Bulan
terbenam :
18:16:14
Azimut
:
251.62 derajat
Saat
Matahari terbenam
Umur
Bulan : 14.83 jam
Fase
Pencahayaan : 0.65 %
Ketinggian Bulan : 6.14
derajat
Azimut
:
252.33 derajat
Sebagai
ilustrasi, keadaan ufuk barat pada saat matahari terbenam di Jakarta tanggal 27
Oktober 2011 yang dibuat dengan software “Stellarium 0.11.0” adalah sebagai
berikut:
Sebagaimana
kita ketahui, Pemerintah Saudi Arabia telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1432 H
lebih cepat sehari dibanding Pemerintah Indonesia, yakni pada hari Selasa,
tanggal 29 Agustus 2011. Tanggal 29 Syawal di Saudi adalah tanggal 27 September, namun pada tanggal
tersebut, pada saat ghurub (matahari terbenam) hilal masih 3 derajat di bawah
ufuk, sehingga mereka menggenapkan bulan Syawal menjadi 30 hari, dan
tanggal 1 Zulkaidah jatuh pada tanggal 29 September 2011.
Ijtima’
(konjungsi) di Saudi Arabia telah terjadi pada tanggal 26 Oktober 2011 jam 22.57
waktu setempat. Dengan demikian, pada sore hari tanggal 29 Zulkaidah 1432 yang bertepatan
dengan tanggal 27 Oktober 2011 keadaan hilal di Saudi Arabia (dalam hal ini
sampelnya Jeddah) adalah sebagai berikut:
Data
penting untuk melihat 'hilal' di Jeddah [39.10T 21.30U] pada hari Kamis, 27
Oktober 2011:
(sumber: Mawaaqit 32 versi 97.05):
Matahari terbenam : 17:50:43
Azimut
: 256.61 derajat
Bulan
terbenam : 18:17:13
Azimut
: 249.59 derajat
Saat Matahari terbenam
Umur
Bulan : 18.91 jam
Fase
Pencahayaan : 1.01 %
Ketinggian Bulan : 4.86 derajat
Azimut
: 247.20
derajat
Sebagai
ilustrasi, keadaan ufuk barat pada saat matahari terbenam di Jeddah tanggal 27
Oktober 2011 yang dibuat dengan software “Stellarium” adalah sebagai
berikut:
Dari data di atas kita dapat
mengetahui, bahwa pada saat dilakukan rukyat hilal pada tanggal 29 Zulhijah
1432 H/27 Oktober 2011 M, baik di Indonesia (dengan sampel Jakarta) dan Saudi
Arabia (dengan sampel Jeddah), tinggi hilal telah memenuhi kriteria yang
memungkinkan orang melihat hilal. Dengan demikian, baik di Indonesia maupun
Saudi Arabia, tanggal 1 Zulhijah 1432 akan jatuh pada tanggal 28 Oktober 2011,
dan Idul Adha (10 Zulhijah) insya Allah akan dirayakan secara bersaman
pada tanggal 6 Nopember 2011.
Wallahu a’lam.
Mudah2an Idul Adha 1432 H di Indonesia dan di Arab Saudi dilaksanakan secara bersamaan sehingga tidak membinbgungkan umat Islam yang akan melaksanakan puasa sunnah Hari Arafah (9 Zulhijjah)....
BalasHapusKalau menurut hisab seharusnya sama. Cuma kita tak bisa menutup mata, bahwa pemerintah Saudi itu sekalipun mereka telah mempunyai ahli falak/stronom dan telah membentuk lembaga riset secara resmi, tapi soal penentuan puasa dan hari rayanya mendengar dari MA. MA mendengar laporan rukyat hilal tanpa konfirmasi kepada para ahli hisab. Mereka menerima kesaksian rukyat hilal yang secara syar'iyah sudah sah, tapi secara ilmiah SALAH. Contohnya tgl. 1 Syawal 1432 yang mereka putuskan Selasa, tgl 30 Agt 2011 berdasar rukyat, padahal secara ilmiah hilal MUSTAHIL dirukyat. Wallahul musta'an ilalhaq. Terima kasih komennya.
BalasHapusDengan tidak terdengarnya orang yaqng melaporkan hasil rukyat tadi malam tanggal 27 Oktober 2011 / 29 Dzul Qo'dah 1432 H, untuk awal bulan Dzul hijjah 1432 H, mengindikasikan telah mencukupkan diri dengan hasil hisab, ini bukti bukan janji,eh salah tapi pengakuan adalah bukti sempurna...
BalasHapus