Translate

Kamis, 15 Desember 2011

Tajam dan Fokus


Tajam dan Fokus
Oleh: Muhaimin Iqbal*

Awal bulan ini saya mengawali tulisan dengan tema Fokus dan Prioritas, untuk melengkapinya maka tulisan berikutnya  saya masih gunakan tema sambungan yang saya beri judul Tajam dan Fokus.  Bila digabungkan kedua tulisan ini, maka Anda akan mendapatkan tiga prinsip keunggulan dalam bidang apapun, baik itu pekerjaan, usaha, ‘amal dlsb. Tiga prinsip ini adalah Fokus, Prioritas dan Ketajaman.

Fokus dan Prioritas


Fokus dan Prioritas 
(Seperti Membuka Makanan Kaleng)
Oleh Muhaimin Iqbal*   

Ketika sebuah kapal penumpang terbakar di laut lepas, sejumlah penumpang yang bisa berenang melompat dan berhasil selamat mencapai pulau karang terdekat .  Di antara yang selamat tersebut ada dua orang politikus, dua orang ekonom, dua orang ilmuwan dan sisanya orang kebanyakan yang tanpa keahlian khusus.  Dua orang politikus yang selamat adalah satu di eksekutif pemerintahan, satu di  parlemen. Dua ekonomnya adalah satu ekonom kapitalis dan satu lagi ekonom sosialis. Adapaun dua ilmuwannya adalah ahli kimia dan ahli fisika.

Jumat, 09 Desember 2011

Shalat Gerhana


SHALAT GERHANA

Menjelang terjadinya gerhana bulan total tanggal 10 Desember 2011 (bertepatan dengan tanggal 14 Muharram 1432) penulis mencoba untuk mencari tahu di mana masjid di kota tempat tinggal penulis (di kawasan kepulauan wilayah timur Indonesia) yang biasa dilakukan shalat gerhana. Ternyata tak satu pun masjid pernah dipakai untuk melakukan shalat gerhana. Bahkan dalam kesempatan berbincang-bincang dengan salah seorang imam masjid, ternyata sang imam ini pun dengan jujur mengakui belum pernah mengerjakannya sama sekali. Sangat memprihatinkan!

Rabu, 07 Desember 2011

Koreksi Shalat Kita


KOREKSI SHALAT KITA
(Bagian I)
Melihat judul di atas, konotasinya adalah bahwa yang shalat sudah biasa kita lakukan selama ini masih salah sehingga perlu dikoreksi. Ironinya, sekalipun salah, tidak semua orang mau dikoreksi, apalagi kalau yang melakukan koreksi itu bukan ulama atau ustadz. Akan tetapi pernahkah kita membayangkan, bagaimana jika  yang mengoreksi shalat kita adalah Rasulullah, Muhammad SAW sendiri?  Pada bagian pertama tulisan di