Translate

Jumat, 12 Agustus 2011

Kapan Lebaran Tahun ini?

Menurut hukum Islam, penentuan awal bulan itu dilakukan dengan tiga cara, yaitu 1. dengan rukyat hilal (observasi terhadap penampakan hilal / bulan sabit muda); 2.dengan menggenapkan bulan berjalan hingga 30 hari, ketika rukyat tidak berhasil melihat hilal; dan 3. dengan hisab (perhitungan data astronomis).
Kegiatan rukyah  sebagaimana biasa akan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia pada hari Senin petang, tanggal  29Agustus 2011 yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1432 H,dengan koordinator kantor Kementrian Agama bersama para ahli yang mewakili ormas Islam, MUI, para ilmuwan terkait, dan hakim Pengadilan Agama. Namun kegiatan rukyat hilal kali ini nampaknya akan menemui kegagalan, karena di seluruh wilayah Indonesia ketinggian hilal masih sangat rendah, yaitu di bawah 2o, sehingga mustahil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang atau memakai alat optik apapun. Di bawah ini ada sampel data hisab dari beberapa beberapa daerah di Indonesia:
1.      Pelabuhan Ratu (7o LS, 106o32 BT), sumber data: Ephemeris, dihisab dengan MS Excel


jam/drjt
Mnt
dtk
1. Ijtima jatuh pd tanggal :
29-Aug-11
10
5
16.27
2. Ghurub pk:

17
56
26.23
3. Tinggi hilal hakiki :

1
32
37.05
4. Tinggi hilal mar'i

1
26
56.39
5. Lama hilal di atas ufuk :


5
47.76
6. Azimut Matahari :
+
9
21
53.02
7. Azimut Bulan  :
+
3
34
23.39
8. Selisih azimut :
5.791562556
5
47
29.63
9. umur hilal       :
7.852764209
7
51
9.95
10. Posisi  hilal  dr titik barat ke arah:
utara



2.      Bengkulu (3o 48’ LS, 102o15’BT), sumber data: Ephemeris, dihisab dengan MS Excel


jam/drjt
Mnt
dtk
1. Ijtima jatuh pd tanggal :
29-Aug-11
10
5
16.27
2. Ghurub pk:

18
14
7.18
3. Tinggi hilal hakiki :

1
49
52.32
4. Tinggi hilal mar'i

1
42
57.83
5. Lama hilal di atas ufuk :


6
51.86
6. Azimut Matahari :
+
9
19
26.30
7. Azimut Bulan  :
+
3
10
30.19
8. Selisih azimut :
6.148919409
6
8
56.11
9. umur hilal       :
8.147473555
8
8
50.90
10. Posisi  hilal  dr titik barat ke arah:
utara


Para ahli hisab berdasarkan hisab yang mu’tabar dalam sidang itsbat nampaknya akan menyepakati, bahwa hilal tidak bisa dilihat. Kalau ada laporan perukyat yang berhasil melihat hilal, semestinya laporannya akan ditolak karena bertentangan dengan ilmu pengetahuan/falak/astronomi. Kaidah yang dipedomani sesuai dengan hadits nabi adalah, apabila hilal tidak bisa dirukyah, bulan Ramadhan harus digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). Dengan demikian insya Allah pemerintah akan mengumumkan bahwa tanggal 1 Syawal 1432 H akan jatuh pada hari Rabu, tanggal 31 Agustus 2011.
Potensi perbedaan justru muncul dari ahli hisab yang menggunakan metode ijtima’ qoblal ghurub dan metode wujudul hilal (di antaranya Muhammadiyah). Kedua aliran hisab ini berpendangan, bahwa kalau ijtima’ terjadi sebelum matahari terbenam, dan hilal sudah ada di atas ufuk pada saat matahari terbenam (karena matahari terbenam lebih dahulu daripada bulan), maka keesokan harinya adalah awal bulan. Dengan demikian akan dapat dipastikan mereka ini akan mengumumkan tanggal 1 Syawal 1432 H/hari raya fitri jatuh pada hari Selasa, tanggal 30 Agustus 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.